Ibu tiri di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat berinisial SA (21) tega menghabisi nyawa anaknya.Untuk melakukan niat jahatnya itu, SA menyewa pembunuh bayaran berinisial S (26). S kemudian mengeksekusi korban dengan cara diceburkan ke sungai.
Jasad korban, MYK (7) ditemukan mengambang di Sungai Prawira, Desa Rawdalem, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Kamis (19/9/2021). Ketika itu, diperkirakan korban sudah meninggal sejak tiga atau empat hari sebelum ditemukan.
Jasad MYP tak sengaja
ditemukan oleh seorang warga yang hendak mengambil air wudhu di sungai. Saat ini, ibu tiri korban dan
si pembunuh bayaran telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Berikut fakta lengkap terkait
kasus ibu tiri sewa algojo untuk habisi bocah di Indramayu, sebagaimana
dirangkum Tribunnews.com dari Tribun Jabar:
1. DNA jadi kunci
Kasus ini terungkap setelah pihak kepolisian mendapat
informasi ada keluarga yang kehilangan anaknya di Desa Benda, Kecamatan
Karangampel. Polisi
kemudian melakukan tes DNA terhadap jasad korban dan ayah yang mengaku
kehilangan anak tersebut. Dari
situ baru diketahui identitas jasad itu adalah MYK. Demikian disampaikan Kapolres Indramayu, AKBP M
Lukman Syarif.
Setelah itu, kata Lukman, pihak kepolisian mencari dan
mengumpulkan informasi dengan siapa korban terakhir kali terlihat saat masih
hidup. Dari situ,
didapatkan informasi, ada warga yang sempat melihat korban dibonceng di depan
oleh seorang pemuda. Pemuda
tersebut berpenampilan seperti anak punk dengan rambut pirang menggunakan
sepeda motor. Polisi pun
akhirnya menemukan titik terang hingga akhirnya mengarah kepada tersangka S.
S kemudian diamankan polisi. Dari keterangan S, ia mendapat perintah dari ibu tiri
korban untuk menghabisi anaknya.
"Tersangka 1 (ibu tiri) menyuruh tersangka 2 (algojo)
untuk membawa korban dan menceburkannya ke sungai di mana saja hingga korban
tidak bisa kembli lagi atau mati," ungkap Lukman.
2. Dibayar pakai miras
Dikatakan Lukman, untuk melakukan pembunuhan itu, ibu tiri
korban menjanjikan hadiah kepada algojo. Hadiah itu bukan berupa uang, melainkan dibayar
dengan minuman keras (miras). "Kemudian
tersangka satu ini menjanjikan hadiah kepada tersangka (algojo) jika berhasil
melakukan perintahnya."
"Tersangka 2 (algojo) merasa tidak enak menolak
keinginan tersangka 1 (ibu tiri) yang merupakan teman nongkrongnya," ucap
Lukman.
3. Motif pembunuhan
Lukman menuturkan, SA nekat menghabisi nyawa anak tirinya
karena merasa sakit hati.
"Ini karena anak tirinya ini yang masih berusia 7 tahun
sering mengamuk saat minta jajan," ujarnya.
Selain itu, SA juga sakit hati karena ayah korban sering
memberikan perlakuan berbeda antara anak hasil hubungannya dengan pelaku dan
korban. Menurut SA,
suaminya lebih menaruh kasih sayang kepada korban.
4. SA dikenal tertutup
Di lingkungan keluarganya, SA dikenal sebagai sosok yang
tertutup. Ia jarang
berkomunikasi dengan keluarga meski kediamannya dekat dengan nenek korban. Kendati demikian, di mata
keluarga, SA dikenal sebagai sosok yang baik. "Dibulag kecewa, kalau keluarga sih kecewa, cuma
gimana lagi," kata Bali.
Bali pun selama ini tak mengetahui bila ada persoalan di dalam keluarga mereka. Sosok korban sendiri,
disampaikan keluarga, memang bandel, namun hal tersebut wajar karena korban
masih anak-anak. Keluarga
pun tak mengetahui penyebab pasti mengapa SA tega menghabisi nyawa MYP.
Bahkan, korban juga tak pernah mengeluhkan perlakuan ibu
tirinya. "Untuk
alasannya, keluarga tidak tahu pasti, karena memang tertutup, anaknya (korban)
juga tidak pernah cerita," sambungnya.
5. Pelaku sempat ditanya keberadaan korban
Diceritakan Bali, korban awalnya diketahui hilang sejak Senin (16/8/2021) sore lalu. Saat itu, nenek korban mencoba mencari cucunya yang tidak kunjung pulang, padahal hari sudah malam. Nenek korban juga sempat menanyakan keberadaan korban ke ibu tirinya.
Namun, saat itu SA mengelak dan mengaku tidak mengetahui
keberadan MYP. Keluarga
baru mengetahui keberadaan MYP yang hilang dari media sosial setelah beredar
berita telah ditemukan mayat bocah laki-laki di Sungai Prawira. "Kaget saat itu, ternyata
korban sudah tidak ada," ungkap paman korban.
"Artikel ini telah tayang di tribunnews.com dengan judul "FAKTA lengkap ibu tiri habisi bocah di indramayu, algojo tak enak menolak dibayar pakai miras"

0 Komentar