Asa Sang Ara (Novel santri) Part 2



Aku baru saja turun dari mobil,untuk menuju ruang daftaran ulang, khusus untuk santri lama.Suasana pesantren memang masih sepi karena liburan belum benar benar selesai,masih ada tiga hari lagi bagi para santri untuk datang ke pesantren.

Aku juga ingin sebenarnya, seperti mereka yang  datang tiga hari lagi .Tapi apalah dayaku, aku dipaksa oleh abangku ini untuk cepat ke pesantren bersama “biar bareng” katanya .kesalsih sebenarnya, tapi benar juga kalau kita tidak boleh terus mengulur ulur waktu untuk pergi ke pesantren, karena berlama lama di rumah itu tidak baik dan malah memperbanyak maksiat itu yang dia katakan kepadaku. Karena di rumah ku, selalu banyak teman teman bang azhar yang datang ke rumah untuk menemui abang ku, yang mau tak mau aku pun terkadang bertemu dengan mereka. Dan bang Azhar bilang kalau temannya banyak yang selalu menanyakan diriku.

Terlalu kepedean memang, tapi yaaa… memang itu kenyataannya. 

Dan begitupun dengan teman perempuanku yang datang bukan hanya ingin bertemu dengan ku namun juga selalu menanyakan perihal tentang abangku. Dan itulah alasan dia berkata sedemikian rupa.

‘’Dek....! ’’ Panggil nya saat aku masih berdiri di depan pintu ruangan .

‘’i..iya bang... ’’jawab ku gugup karena terkejut dengan panggilan abang.

‘’Kok diem doang di situ, sini masuk nih isi formulirnya’’. Titahnya saat aku sudah duduk manis di depan bang Azhar.Aku meraih kertas dan bolpoin,lalu fokus kepada kedua benda tersebut.Fokus ku tiba tiba buyar saat aku mendengar suara laki laki mengucapkan salam.

‘’Assalamu’alaikum’’suara itu terdengar tak asing di telingaku.Aku mencoba fokus dan menjawab salamnya besamaan dengan bang  Azhar. Aktivitasku mengisi  formulir pun terhenti sejenak, ku rasakan tanganku bergetar, pertanda kalau aku sedang gugup.Ia lalu duduk di samping ku,tepatnya di bangku sebelah aku duduk.Ia pun asyik mengobrol dengan abangku.

Huuh untung dia tidak menanyaiku..batinku lho emangnya dia siapa ku sampai sampai dia harus menanyaiku .Aku mencoba untuk menepis semua pikiran itu dari otakku,dan lanjut mengisi formulir.

‘’Apa kabar Ra’’ups…tanganku tiba tiba berhenti menulis saat mendengar suara itu aku tidak salah dengar kan?dia bertanya kabarku?aku tidak bermimpi kan?

Aku mencoba fokus dan berusaha untuk mengabaikannya siapa tahu ini hanya mimpi.Tidak mungkin kan dia bertanya seperti itu padaku?Aku pun kembali kepada aktivitasku yaitu mengisi formulir.

 

“Duh serasa gak di anggep kalau ada aku di sini’’.Aku sedikit tersentak saat dia bertanya seperti itu.

“Ustad nanya ama siapa?’’aku sedikit bingung saat mendapati bahwa hanya ada kita berdua di kantor.tunggu hanya berdua?bang Azhar kemana?

Aku sedikit terkejut saat melihat lambaian tangan di depanku.”Ra…….?’'


Lanjut Part 3. bisa baca juga di wattpad yah

Penulis    : Sulastri

Editor    : Bangbull

Posting Komentar

0 Komentar