‘’Ngapain bang’’tanyaku bingung melihat dia yang tiba tiba saja ada di sampingku.
‘’Di panggil bunda sama
ayah Ra’’ ucap nya”Sekalian kamu San di panggil sama abah’’lanjut nya sambil
menunjuk ustadz Hasan dengan dagunya.
’Iya bang’’ucap
ku sambil menganggukkan kepala lalu berdiri tepat di samping bang Azhar.Sedang
kan Ustadz Hasan hanya menganggukkan kepala sekilas lalu melenggang pergi dari
kantor,meninggalkan aku dan Bang Azhar berdua di kantor.
‘’Kenapa dia
bang?’’tanyaku. Ia hanya mengedikkan bahunya acuh. Aku hanya menghembuskan
nafas kesal melihat tingkahnya.’’Yok’’ Ajaknya seraya menarik tangan ku dan aku
hanya pasrah terhadap ajakannya.
‘’Assalamualaikum’’Ucap ku dan bang azhar bersamaan saat memasuki rumah Abah.
‘’Waalaikumsalam’’terdengar
jawaban salam dari dalam ruang tamu yang terlihat ramai,dan benar saja saat
kami berdua masuk ke ruang tamu Abah dan
ummi ternyata sudah ada Ayah Bunda Zara-anak abah dan ummi-juga ustadz Hasan di
sana,yang sedang asyik mengobrol.
‘’Nah ini dia yang di
tunggu tunggu akhirnya datang juga, sini Ra duduk di samping ummi’’.titah ummi
sambil melambaikan tangan nya kearah ku,aku pun duduk di samping ummi sedangkan
abang duduk di sampimg Ayah.
‘’Ara apa kabar
nak?’’.Tanya ummi sembari mengelus lembut pucuk kepalaku.
‘’Alhamdulillah
baik ummi,kalo Ummi sendiri apa kabar?’’.tanyaku lembut sambil menatap manic
mata teduh milik ummi.Sedangkan ummi hanya tersenyum teduh kearah ku sambil
mengannggukkan kepala.’’Alhamdulillah kabar Ummi baik sangat baik’’.Jawab nya.
‘’Ara habis lulus
sekolah di sini mau lanjut untuk mengajar atau lanjut kuliah di luar,Za?’’tanya
abah kepada Ayah dengan senyuman yang teduh menatap kearah ku.
‘’Insyaallah habis lulus dari sini mau lanjut kuliah di Kalimantan,boleh kan bah?’’.tanya Ayah meminta persetujuan Abah
‘’Kalau itu yang terbaik buat Ara ya nggak papa.Kita gak akan larang,bukannya kita sebagai orang tua tidak boleh melarang anaknya untuk memilih masa depan’’jawab Abah yang dibalas senyuman serta anggukan dari Ayah.
‘’Emang Ayah mau masukin aku ke universitas apa? Kok Ara gak tau kalo Ayah mau masukain Ara kuliah apalagi kuliah nya di Kalimantan kan jauh banget dari sini’’.Protesku tidak terimaatas keputusan Ayah yang semena mena terhadapku.
‘’Iya iya Ara maafin
Ayah ya,Insayaallah Ayah mau masukin kamu kuliah di UBT Ara mau kan?nanti sama
Zara juga,iya kan Zara?’’tanya ayah kepada Zara meminta persetujuan nya,yang
dibalas anggukan dan senyuman oleh gadis itu.
‘’Iya Ra aku juga
kuliah disana kok kamu mau kan kuliah disana sama aku?’’. Aku hanya menjawabnya
dengan senyuman mendengar ucapan Zara,ternyata aku tidak sendirian di sana.
‘’Isma sama Reza yakin
mau masukin Ara di Universitas yang sama kaya Zara?’’ Tanya abah meyakinkan
Ayah dan Bunda, entah lah dari tatapannya mereka seperti kurang yakin terhadap
keputusan mereka berdua .’’Insyaallah kami yakin, Abah Ummi sekalian biar Zara
juga ada temannya di sana iya kan Ra?’’jawab Ayah sembari melirik ke arah Zara
dan lagi lagi di balas anggukan oleh nya. ‘’Ara juga gak papa kan kuliah di
sana? Kan di sana juga ada Om Fatur sama tante Laras’’ bujuk ayah kepada ku
sedangkan aku hanya tersenyum simpul dan mengangguk sekilas.
‘’Kalo Azhar sendiri
mau lanjut ngajar di sini atau mau langsung Nikah?’’ Goda abah terhadap bang
Azhar yang sedari tadi hanya diam mendengar kan obrolan kami.Ia sedikit
tersentak dengan pertanyaan abah yanmg tiba tiba.
‘’Hehe….Gak tau Abah
masih bingung kayanya mau lanjut ngajar dulu aja sambil nunggu orang yang
cocok’’jawabnya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.Aku hanya
tersenyum menggoda melihat ekspreksi salting nya.
‘’Ya di cari atuh
jangan nungguinnya aja,harus ada usahanya juga dong Zhar’’nasihat Ummi terhadap
abang yang sedari tadi hanya menunduk.dan ia hanya menjaeabnya dengan anggukan
kepala.
‘’Kalo Hasan sih
gimana udah ada calonnya?’’ Kini giliran Bunda yang bertanya kepada ustadz
Hasan .
Ia berdeham pelan lalu
memperbaiki posisi duduknya menjadi tegak saat akan menjawab pertanyaan dari
Bunda.’’Alhamdulillah udah ada kok tante’’semua orang tercengang saat ia menjawab dengan enteng nya tanpa tau
perasaan ku saat ini seperti apa.Sakit?Tentu saja sangat sakit tapi ya mau
gimana lagi?ini sudah menjadi keputusannya,lalu aku bias apa?
‘’SIAPA HASAN?’’Tanya
mereka serempak saat mendengar jawaban spontan yang di lontarkan oleh ustadz
hasan.
Lanjut part 5 yah
Editor : Bang bull
0 Komentar