LESBUMI PCNU KAB. Indramayu Mendukung LESBUMI Menjadi BANOM DI MUKTAMAR NU 34 Lampung

 


         Lesbumi sebagai salah satu Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia yang dibawah Naungan Nahdlatul Ulama senantiasa ikut andil dalam peerkembangan seni dan budaya baik lokal, nasional ataupun internasional. Semenjak didirikannya Lesbumi NU yang merupakan implikasi adanya kekuatan Lekra, organisasi kebudayaan Partai Komunis Indonesia (PKI), yang pada zamannya cukup berpengaruh di bidang kebudayaan. Sebagaimana dalam bidang-bidang lain kegiatan yang dilakukan oleh PKI, di bidang kebudayaan Lekra melakukan salah satu metode komunisme yang sudah terkenal, yaitu meneror orang-orang dan golongan yang dipandangnya tidak sepaham dan tidak dapat diajak bekerja sama. Dalam dunia sastra pun satu per satu sastrawan yang mempunyai paham berbeda dengan Lekra "diserang" dan "dikritik habis", antara lain, Sutan Takdir Alisjahbana dan Hamka (Masyumi) adalah orang-orang yang menjadi sasaran Lekra. Buku-buku mereka dituntut supaya dilarang digunakan, baik di sekolah-sekolah maupun di masyarakat. Hal yang serupa juga dilakukan Lekra terhadap para pengarang penanda tangan Manifes Kebudayaan.

Lesbumi yang didirikan, bukan semata untuk menjawab problem-problem antara Agama dengan Seni dan Budaya saja. Akan tetapi Jauh daripada itu memiliki misi mengenalkan nilai-nilai Ahlussunnah Waljama’ah An Nahdhiyyah kepada Seniman, Budayawan, dan Masyarakat lokal ataupun Manca Negara.

Lesbumi PCNU Kabupaten Indramayu dengan dukungan dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Indramayu senantiasa ikut serta berpartisipasi dalam setiap kegiatan-kegiatan seni dan budaya baik di dalam kota ataupun diluar Kota.

Lebih jauh Ketua Lesbumi PCNU Indramayu, Kanjeng Dayat Pituduh menjelaskan bahwa sesuai agenda kerja yang telah disepakati setelah kemarin turut Memeriahkan Hari Santri Nasional 2021 dikabupaten Indramayu dengan Inovasinya Membuat Kegiatan Parade Penulisan Mushaf Al Qur’an dalam sehari yang melibatkan sekitar 700 Santri Asli Indramayu dan Mengadakan Lomba Pujian Kuna, sekarang saatnya kita mendukung Lesbumi menjadi Banom NU sesuai kesepakatan Rakoornas kemarin di Jogjakarta pada Tanggal 28-29 Oktober kemarin. Dukungan Lesbumi PCNU Kab. Indramayu ini juga disambut oleh Cabang-Cabang Lesbumi yang ada dikabupaten lainnya, serta akan dibawa di meja Muktamar NU Pada Desember 2021 mendatang di Lampung.




        Saefi (Sekretaris Lesbumi PCNU Kabupaten Indramayu) menegaskan bahwa diakhir tahun 2021 ini mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah karena telah diangkatnya ”Usmar Ismail” sebagai salah satu Pahlawan Nasional. Usmar Ismail adalah salah satu Pendiri Lesbumi NU dan gerilya melawan Pemikiran-pemikiran serta gerakan-gerakan Lekra dizamannya. Ini adalah Kado istimewa bagi Lesbumi NU disemua tingkatan wilayah dan daerah. Semoga ini menjadi energi baru yang positif bagi Lesbumi dalam melaksanakan kerja-kerja organisasinya sebagai garda depan dalam menghimpun dan mengkonsolidasikan ragam kegiatan adat istiadat, tradisi, dan budaya yang berbasiskan Tauhid di Bumi Wiralodra.

Saefi juga mengungkapkan saat ini terdapat 4 Lesbumi PCI (Pengurus Cabang Istimewa) yakni Rusia, Belanda, Riyadh, dan Western Australia (Perth), kemudian lebih dari 250 Lesbumi tingkat Kecamatan, 300 lebih Pengurus Anak Ranting (tingkat Desa), 116 Pengurus Cabang Tingkat Kabupaten, dan 8 Pengurus Wilayah (tingkat Provinsi) yang siap mendukung Lesbumi sebagai Badan Otonom (Banom) dari Nahdlatul Ulama.

Mang Dirun selaku Bendahara Lesbumi PCNU menjelaskan bahwa satu-satunya asset dari bangsa ini yang secara efektif dapat digunakan untuk melawan arus dan penetrasi global adalah ”Kebudayaan”. Sedangkan NU adalah basis serta Jalan dari segala Kebudayaan yang berbasiskan ke-Tauhidan.

Persiapan dan Konsolidasi Organisasi harus tetap dijaga dan dilakukan untuk kembali ke Harokah Kebudayaan yang telah dilakukan Lesbumi dikancah Nasional. Dalam Kurun waktu kurang dari 5 Tahun Lesbumi mengalami perkembangan yang pesat di Indonesia khususnya di Bumi Wiralodra Indramayu. Lesbumi bagaikan Gentongnya (Cawan) Muslim dimusim Hujan, tumbuh secara aktif dan swadaya diberbagai daerah.

Prinsipnya, wahana kaderisasi yang akan dilakukan Lesbumi adalah melalui asas SAPTAWIKRAMA (Tujuh Prinsip Kebijaksanaan Kebudayaan), yang nanti dinamakan ASTAWIKRAMA diseluruh tingkatan Pengurus, dan Pesantren Ramadhan Islam Nusantara (PRAMISTARA) untuk santri-santri dipondok pesantren.

Mang Dirun juga menegaskan bahwa kembalinya Lesbumi sebagai Banom adalah sebuah Kebutuhan berdasarkan pada realita kinerja dan capaian kerja Lesbumi selama ini. Hasil Rakoornas ini akan diajukan untuk menjadi diskusi dalam komisi Organisasi nanti pada Muktamar NU 34 di Lampung.

Posting Komentar

0 Komentar