Branikah Pakpolisi Tilang Truk Aqua Yang Over Kapasitas ...?


 Hari demi hari dalam 40 tahun terakhir, armada truk Aqua leluasa menebar teror di sepanjang jalur vital Sukabumi-Bogor-Jakarta tanpa pernah ada sanksi yang tegas dari polisi.

Kalian yang saban hari melintas di jalur itu pasti lah tahu kalau hampir semua truk WingBox Aqua menggelinding di jalan dengan muatan yang berlebih. Di hari apapun, galon isi ulang terlihat menumpuk hingga atap truk Aqua. Mobil yang teorinya hanya dibolehkan mengangkut maksimal 500 galon air isi ulang dalam sekali jalan, oleh perusahaan asing itu dijejali hingga 1.100 galon atau bahkan hingga 1.200 galon!

Danone-Aqua untung dong? So pasti. Menurut investigasi lembaga riset Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), pelanggaran dalam kategori Over Dimension Overload itu, kerap disebut ODOL, memungkinkan perusahaan mengeruk keuntungan tambahan sebesar Rp 190 per liter dari setiap pendistribusian air kemasan. Angka itu, kalau dikalikan dengan market share sebesar 46,7% -- dari total 29 milyar liter penjualan industri pada 2020, menjadikan Aqua menikmati keuntungan tambahan Rp 2.57 trilun dari pelanggaran aturan jalan raya di siang bolong itu!

Nah, sekarang, siapa yang buntung? Jawaban gampangnya: semua pihak selain Aqua.

Yang paling atas dalam daftar adalah warga di seputaran Sukabumi-Bogor. Derita mereka tak usah ditanya. Setiap harinya, utamanya mereka yang rumahnya di pinggir jalan yang kerap dilintasi truk Aqua, tak berhenti merasakan tremor yang mengguncang kejiwaan.

Pengendara di sepanjang jalur Sukabumi-Bogor-Jakarta, tak peduli orang biasa atau pejabat, ada di urutan kedua.

Yang ringan-ringan dari derita yang seperti-abadi mereka adalah kemacetan. Yup, truk Aqua dengan muatan berlebih itu biang banyak kemacetan bahkan di jalan tol. Semua kita tahu truk raksasa Aqua, sekalipun masih baru-baru, jalannya seperti siput, sukar mengerem tiba-tiba, sukar mengejar ketertinggalan kendaraan lain.

Yang lebih parah justru kecemasan orang karena truk Aqua lebih dari sering mengalami pecah ban, patah as, rem blong, terguling dan banyak jenis kecelakaan lainnya. Bukan tanpa alasan, tentunya. Data Kementerian Perhubungan menyebut kendaraan angkutan barang dengan muatan berlebih, termasuk truk Aqua, adalah salah satu penyumbang kecelakaan terbesar pada 2018!

Pemerintah ada di urutan terakhir, sekaligus yang sepertinya paling royal dengan semua pelanggaran truk Aqua itu. Menurut data, setiap tahunnya pemerintah harus merogoh kocek ekstra paling tidak Rp 40 triliun untuk merapikan jalan dan jembatan yang dirusak oleh truk muatan berlebih, termasuk punya Aqua. Uang yang semestinya dipakai untuk hal-hal yang lebih krusial, seperti mendanai pendidikan, habis untuk menutup ongkos pelanggaran aturan perusahaan multinasional seperti Aqua.

Nah mumpung hari-hari ini polisi ingin berbenah, yuk kita desak mereka untuk tidak segan-segan menilang truk Aqua. Aturannya sudah jelas dan rigid. Polisi hanya perlu berani bersikap dan tak perlu lagi menunggu penerapan kebijakan Zero ODOL yang terus tertunda pelaksanaannya akibat lobi-lobi industri.


Sumber :Change.org

Posting Komentar

0 Komentar