Tradisi sedekah bumi ini, merupakan salah satu bentuk ritual
tradisional masyarakat di pulau jawa yang sudah berlangsung secara
turun-temurun dari nenek moyang orang jawa terdahulu. Ritual sedekah bumi ini
biasanya dilakukan oleh mereka pada masyarakat jawa yang berprofesi sebagai
petani, nelayan yang menggantunggkan hidup keluarga dan sanak famil mereka dari
mengais rizqi dari memanfaatkan kekayaan alam yang ada di bumi.
Bagi masyarakat jawa khususnya para kaum petani dan para
nelayan, tradisi ritual tahunan semacam sedekah bumi bukan hanya merupakan
sebagai rutinitas atau ritual yang sifatnya tahunan belaka. Akan tetapi tradisi
sedakah bumi mempunyai makna yang lebih dari itu, upacara tradisional sedekah
bumi itu sudah menjadi salah satu bagian dari masyarakat yang tidak akan mampu
untuk dipisahkan dari budaya jawa .
Pada acara upacara tradisi sedekah bumi tersebut umumnya,
tidak banyak peristiwa dan kegiatan yang dilakukan di dalamnya. Hanya saja,
pada waktu acara tersebut biasanya seluruh masyarakat sekitar yang merayakannya
tradisi sedekah bumi membuat tumpeng dan berkumpul menjadi satu di tempat
sesepuh kampung, di balai desa atau tempat tempat yang telah disepakati oleh
seluruh masyarakat setempat untuk menggelar acara ritual sedekah bumi tersebut.
Setelah itu, kemudian masyarakat membawa tumpeng tersebut ke
balai desa atau tempat setempat untuk di doakan oleh sesepuh adat. setelah di
doakan oleh sesepuh adat, kemudian kembali diserahkan kepada masyarakat
setempat yang membuatnya sendiri. Nasi tumpeng yang sudah di doakan oleh
sesepuh adat setempat kemudian di makan secara ramai ramai oleh masyarakat yang
merayakan acara sedekah bumi itu. Namun, ada juga sebagian masyarakat yang
membawa nasi tumpeng tersebut yang membawanya pulang untuk dimakan beserta
sanak keluarganya di rumah masing-masing.
Pembuatan nasi tumpeng ini merupakan salah satu syarat yang
harus dilaksanakan pada saat upacara tradisi tradisional itu. Makanan yang
menjadi makanan pokok yang harus ada dalam tradisi ritual sedekah bumi adalah
nasi tumpeng dan ayam panggang.
Sedangkan yang lainnya seperti minuman, buah-buahan dan
lauk-pauk hanya bersifat tambahan saja, tidak menjadi perioritas yang utama.
pada acara akhir para petani biasanya menyisakan sebagian makanan itu dan
diletakkan di sudut-sudut petak sawahnya masing-masing. sebagai Bentuk Rasa
Syukur.
Dalam puncaknya acara ritual sedekah bumi di akhiri dengan
melantunkan doa bersama-sama oleh masyarakat setempat dengan dipimpin oleh
sesepuh adat. Doa dalam sedekah bumi tersebut umumnya dipimpin oleh sesepuh
kampung yang sudah sering dan terbiasa mamimpin jalannya ritual tersebut.
Ada yang sangat menarik dalam lantunan doa yang ada
dilanjutkan dalam ritual tersebut. Yang menarik dalam lantunan doa tersebut
adalah kolaborasi antara lantunan kalimat kalimat Jawa dan dipadukan dengan doa
yang bernuansa Islami.
Namun saat ini sedekah bumi sering diiringi dengan hiburan
pengiring seperti wayang kulit, sandiwara (Wayang Orang) atau arak Arakan dengan
musik. Yang sangat disayangkan adalah terkadang dalam kegiatan tambahan ini ada
oknum oknum yang sengaja mabuk mabukan dan minum minuman air keras bahkan
terkadang ada juga yang berjudi, yang sebenarnya bukan bagian dari rangkaian
sedekah bumi yang sakral dan sarat makna. Mirisnya ini dianggap biasa oleh Sebagian
Masyarakat
Sungguh sangat disayangkan tradisi yang seharusnya menjadi sarana kita bersyukur kepada Allah malah dikotori dengan oknum oknum yang tidak
bertanggung jawab
Semoga tulisan ini bisa menjadi Pelajaran dan motivasi bagi para
generasi penerus untuk tetap melestarikan adat budaya yang sudah diwariskan
oleh nenek moyang kita dengan hal hal yang positif
Oleh : Bangbull
Sumber : republika.co.id

0 Komentar